Selasa, 23 Juni 2009

Shah Rukh Khan Menghina Nabi Muhammad?

Sebuah pesantren Islam di India telah mengeluarkan fatwa penentangan terhadap bintang Bollywood terkenal Shahrukh Khan yang diduga telah membuat komentar yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. Bahkan atas komentarnya itu para pemuka agama Islam menolak untuk menerima klarifikasi dari sang bintang Bollywood tersebut.

Sebelumnya Sharukh Khan yang banyak digilai para wanita ini dalam sebuah wawancara disebuah majalah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan salah seorang tokoh yang paling tidak mengesankan sepanjang sejarah, sejajar dengan Adolf Hitler dan Winston Churchill. Namun dirinya menolak tulisan yang ada di majalah tersebut dan mengatakan bahwa wartawan majalah yang mewawancarai dirinya telah 'salah kutip'.

"Seseorang yang membuat ucapan seperti Shakhrukh Khan itu adalah kafir dan keluar dari Islam," kata Fatwa yang dikeluarkan oleh Mufti Muhammad Shoib Raza Qadri dan Mufti Mutiur Rahman dari pesantren Darul Ulum Mazharil Islam. "Dalam sebuah negara Islam, seseorang yang membuat komentar seperti itu dia harus mempertanggung jawabkannya dengan dibunuh," Pernikahannya tidak sah dan status keIslamannya menjadi batal alias Kafir serta dia tidak boleh dikubur dipemakaman kaum Muslimin. Orang seperti itu harus segara bertobat dan meminta maaf untuk kembali kedalam Islam," kata fatwa tersebut.

Shahrukh Khan dengan tegas menolak komentar yang ada di majalah yang memuat wawancaranya itu dengan beralasan majalah tersebut salah kutip.

Pekan lalu, sebuah kasus kriminal telah didaftarkan di Mumbai untuk melawan Shahrukh Khan dan majalah yang mempublikasikan wawancaranya dibawah UU penghinaan terhadap agama dan pelanggaran terhadap kepentingan umum dari UU hukum pidana India.

Namun fatwa terhadap Shahrukh Khan yang dikeluarkan oleh ulama dari pesantren Darul Ulum Mazharil Islam tersebut ditentang oleh ulama lain. Juru bicara lembaga Darul Ulum Deoband Ashraf Usmani mengatakan bahwa "mereka tidak mempunyai rencana untuk mengeluarkan fatwa seperti itu. Fatwa yang dikeluarkan terhadap Shahrukh Khan tidak signifikan."

Ulama lain yang bernama Maulana Yasin Misbahi mengatakan bahwa," Fatwa tidak boleh dikeluarkan hanya berdasarkan laporan dari media."

Sedangkan juru bicara Jamiat Ulama India - Maulana Abdul Hamid Noamani Echoed mengatakan,"Ketika Khan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berkata seperti itu, maka fatwa apa yang harus dikeluarkan untuk dirinya?"

Shahrukh Khan sendiri meskipun beragama Islam namun dirinya beristri seorang musyrik Hindu, dia terkenal di Indonesia setelah filmnya yang berjudul Kuch Kuch Hota Hai menjadi box office di bioskop-bioskop Indonesia.(fq/thehindu)

Kambing "Kematian" Disembelih Di Antara Surga Dan Neraka

Lukmanul Hakim merupakan lelaki sholeh yang banyak menyampaikan nasehat bijak kepada putranya. Ia bukan seorang Nabi atau Rasul Allah ta’aala. Sedemikian mulianya beliau sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu surah di dalam Al-Qur’an. Di antara nasehatnya yang tidak termaktub di dalam Al-Qur’an ialah ucapannya kepada putranya sebagai berikut:

إِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ بِقَدْرِ بَقَاعَةَ فِيهَا وَاعْمَلْ لِآخِرَتَكَ بِقَدْرِ بَقَاعَةَ فِيهَا

“Berbaktilah untuk duniamu sesuai jatah waktu engkau tinggal di dalamnya. Dan berbaktilah untuk akhiratmu sesuai jatah waktu engkau tinggal di dalamnya.”

Subhanallah…! Sebuah nasihat yang sungguh mencerminkan kedalaman perenungan Lukmanul Hakim akan hakekat perbandingan kehidupan di dunia dengan akhirat. Ia sangat memahami betapa jauh lebih bermaknanya kehidupan di akhirat daripada kehidupan di dunia. Dan betapa fananya dunia ini dibandingkan kekalnya alam akhirat kelak..!

Coba kita renungkan. Berapa lama jatah waktu hidup kita di dunia? Paling-paling hanya 60-an atau 70-an tahun. Kalau bisa lebih daripada itu tentu sudah sangat istimewa. Seorang yang mencapai usia 100 tahun sungguh sudah sangat luar biasa..! Sehingga Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur ummatku antara enampuluh hingga tujuhpuluh tahun, dan sedikit di antara mereka yang mencapai (tujuhpuluh tahun) itu.” (HR Tirmidzi 3473)

Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam wafat pada usia 63 tahun hijriyah. Demikian pula dengan kedua sahabat utamanya Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Keduanya wafat pada usia 63 tahun hijriyah. Ini semata taqdir Allah ta’aala, bukan suatu kebetulan, yang tentunya mengandung rahasia dan hikmah ilahi.

Dan berapa lama jatah hidup seseorang di akhirat? Menurut Al-Qur’an manusia bakal hidup kekal selamanya di akhirat. Dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah:

خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا

“Kekal selamanya di dalamnya.” Bahkan di dalam hadits kita jumpai keterangan mengenai hal ini dengan ungkapan yang lebih membangkitkan bulu roma. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa ketika nanti seluruh penghuni surga telah dimasukkan ke dalam surga sementara penghuni neraka telah masuk neraka semuanya, maka Allah ta’aala akan tampilkan kematian dalam wujud seekor kambing yang ditempatkan di antara surga dan neraka. Selanjutnya Allah ta’aala perintahkan malaikat untuk menyembelih ”kematian” sambil ditonton oleh segenap ahli neraka dan ahli surga. Sesudah itu Allah ta’aala akan berfirman kepada ahli surga: “Hai penghuni surga kekallah tidak ada lagi kematian…” Selanjutnya Allah ta’aala berfirman kepada para ahli neraka: ”Hai penghuni neraka kekallah tidak ada lagi kematian...”

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاءُ بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ كَبْشٌ أَمْلَحُ

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Kematian didatangkan pada hari kiamat berupa seekor kambing hitam...” (HR Muslim 5087)

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَارَ أَهْلُ الْجَنَّةِ فِي الْجَنَّةِ وَأَهْلُ النَّارِ فِي النَّارِ جِيءَ بِالْمَوْتِ حَتَّى يُوقَفَ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يُذْبَحُ ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ لَا مَوْتَ يَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ لَا مَوْتَ فَازْدَادَ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَرَحًا إِلَى فَرَحِهِمْ وَازْدَادَ أَهْلُ النَّارِ حُزْنًا إِلَى حُزْنِهِمْ (أحمد)


“Bila penghuni surga sudah masuk surga dan penghuni neraka masuk neraka, datanglah kematian berdiri di antara surga dan neraka, kemudian disembelih. Lalu terdengar seruan “Hai penghuni surga kekallah tidak ada lagi kematian… Hai penghuni neraka kekallah tidak ada lagi kematian”, maka bertambahlah kegembiraan penghuni surga dan bertambahlah kesedihan penghuni neraka.” (HR Ahmad 5721)

Saudaraku, bila Allah ta’aala taqdirkan kita hidup di akhirat dalam kesenangan abadi di dalam surga tentulah ini suatu kenikmatan yang tiada tara dan bandingan. Sebaliknya, barangsiapa yang ditaqdirkan Allah ta’aala hidup di akhirat di dalam penderitaan abadi siksaan neraka tentulah ini suatu kerugian yang sungguh nyata dan mengerikan...! Na’udzubillahi min dzaalika...!

Pantas bilamana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan betapa tiada berartinya kesenangan dunia yang penuh kepalsuan jika dibandingkan dengan kesenangan surga yang hakiki, bukan khayalan atau virtual atau sekedar dongeng orang-orang terdahulu. Begitu pula tiada berartinya kesulitan di dunia yang penuh tipuan jika dibandingkan dengan kesulitan dan penderitaan sejati neraka yang berkepanjangan tiada ujung akhir, bukan khayalan atau virtual atau sekedar dongeng orang-orang terdahulu.... Na’udzubillahi min dzaalika...!

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

"Pada hari berbangkit didatangkan orang yang paling ni'mat hidupnya sewaktu di dunia dari ahli neraka. Maka ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ditanya:"Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesenangan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?" Ia menjawab: "Tidak, demi Allah wahai Rabb.” Lalu didatangkanlah orang yang paling sengsara hidupnya sewaktu di dunia dari ahli surga. Maka ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya:"Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesengsaraan? Apakah kamu pernah merasakan penderitaan?" Ia menjawab: "Tidak, demi Allah wahai Rabb. Aku tdk pernah mengalami kesengsaraan dan tidak pula melihat penderitaan" (HR Muslim 5018)

Maka saudaraku, pantaskah kita mempertaruhkan kehidupan kita yang hakiki dan abadi di akhirat nanti demi meraih kesenangan dunia yang fana dan sesungguhnya penuh dengan tipuan yang sangat memperdayakan....? Saudaraku, jadilah orang yang ”cerdas” versi Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Bukan orang yang cerdas berdasarkan pandangan para pencinta dunia yang sejatinya sangat bodoh dan tidak sabar...!

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ


“Orang yang paling cerdas ialah barangsiapa yang menghitung-hitung/evaluasi/introspeksi (‘amal-perbuatan) dirinya dan ber’amal untuk kehidupan setelah kematian.” (At-Tirmidzi 8/499)

Rabbi Avraham : Pendatang Baru ke Israel Adalah Orang-Orang Kafir

Seorang pendeta Yahudi terkemuka Israel, Rabbi Avraham Sharman mengatakan jika para pendatang baru ke Israel bukanlah orang Yahudi sejati, melainkan orang-orang kafir dan pagan. Para pendatang baru itu, kata Sharman, datang ke Israel dan mendalami agama Yahudi demi kepentingan pribadi mereka.

Sharman juga mengatakan, para rabbi Yahudi yang terlibat aktif dalam politik yahudiasi kota Yerusalem dan kota-kota Israel lainnya adalah para pemuka agama yang memiliki pandangan pendek, dan salah memahami dan mengamalkan syariat agama Yahudi.

"Mereka bukan ahli agama Yahudi sejati, mereka justru salah memahami syariat dan ajaran agama Yahudi," kata Sharman sebagaimana dikutip surat kabar Haaretz (20/6).

Sharman dikenal sebagai sosok rabbi Yahudi terkemuka yang vokal menolak politis yahudisasi kota-kota Israel-Pelestina. Beberapa rencana yahudiasi tersebut banyak gagal diputuskan karena reaksi Sharman.

Dalam sebuah pertemuan antara pemuka agama Yahudi di kota Yerusalem baru-baru ini, Sharman menjelaskan jika saat ini hidup sekitar 320 ribu penduduk Israel yang bukan Yahudi, dan jumlah sebanyak itu tidak boleh diyahudikan.

"Politik yahudisasi Israel bertentangan dengan asas agama (ushul ad-din) Yahudi," kata Sharman. (L2/hrt)

AS Versus Taliban, "Senjata Makan Tuan"

Ibarat kata pepatah "Senjata Makan Tuan", itulah yang dialami AS sekarang dalam menghadapi perlawanan para pejuang Taliban di Afghanistan. Menurut John Meyer dari lembaga Government Accountability Office (GAO), para pejuang Taliban telah memanfaatkan teknologi militer AS untuk melakukan serangan mematikan terhadap pasukan AS dan NATO di Afghanistan.

"Dari pembicaraan kami dengan Departemen Pertahanan, para teroris mengenakan seragam tentara AS dan peralatan sinar infra merah untuk menyerang pasukan AS dan aliansinya dalam medan pertempuran dan di basis-basis militer," kata Meyer seperti dikutip surat kabar Washington Post, edisi Senin (22/6).

Dalam laporannya, GAO menyatakan, para pejuang Taliban mengenakan peralatan yang dilengkapi sinar infra merah-peralatan yang didisain militer AS untuk melindungi tentaranya agar terhindar dari target tembakan saat pertempuran-dalam serangan-serangannya. Dengan menggunakan sinar infra merah itu, kata GAO, para pejuang Taliban bisa dengan mudah melakukan penetrasi tanpa dicurigai sebagai musuh.

Menurut GAO, para pejuang Taliban mendapatkan peralatan itu dari penjualan di internet karena alat tersebut bisa dibeli dengan sangat mudah melalui pembayaran elektronik dan harganya pun tidak terlalu mahal, hanya sekitar 10 dollar per unit.

GAO mengklaim telah melakukan investigasi dan menemukan para pembeli menggunakan nama dan perusahaan palsu untuk membeli peralatan infra merah dengan menggunakan kartu kredit. Bahkan pembelian dilakukan di sebuah dealer peralatan militer yang berbasis di New York karena di AS, peralatan itu memang boleh dijual dan dibeli secara bebas.

Masih menurut laporan GAO, selain membeli, para pejuang Taliban mendapatkan peralatan infra merah itu dari hasil rampasan saat melakukan serangan terhadap konvoi pasukan AS di Afghanistan dan konvoi kendaraan pengangkut bahan logistik untuk pasukan AS dan NATO di wilayah Pakistan.

Laporan GAO ini membuat sejumlah anggota legislatif AS khawatir dan mengingatkan militer AS agar membatasi peredaran peralatan militer semacam itu.

Sejak invasi AS ke Afghanistan yang berhasil menumbangkan pemerintahan Taliban, pasukan Taliban melakukan taktik perang gerilya untuk melawan kehadiran pasukan asing. Laporan-laporan terakhir menyebutkan bahwa Taliban makin canggih dan mampu melengkapi dirinya dengan peralatan peran berteknologi tinggi.

Militer AS sendiri mengakui bahwa pasukannya dan pasukan NATO di Afghanistan "kedodoran" dalam menghadapi perlawanan Taliban. Tahun 2008 diakui AS sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan dan aliansinya sejak invasi AS ke negeri itu tahun 2001. Sepanjang tahun kemarin, sedikitnya 290 tentara asing dan 1.000 pasukan militer Afghanistan tewas akibat serangan Taliban. (ln/iol)

Kamis, 11 Juni 2009

AS Membuat Al Quran Palsu di Timur Tengah

sumber : eramuslim.com

Al Quran palsu baru saja beredar di Timur Tengah. Qur’an palsu ini dicetak oleh dua perusahaan Amerika dengan embel-embel “True Furqon” atau Furqonul Haq. Al Qur’an yang telah bertahan lebih dari 1400 tahun keasliannya, seperti yang kita tahu, adalah kitab suci umat Islam. Berbeda dengan Bibel umat Kristen, Qur’an tdaik punya versi apapun, walaupun dalam berbagai terjemahan, termasuk Al Qur’an yang diterjemahkan oleh para orientalis. Yang dimaksud kaum Orientalis di sini adalah para ilmuwan Kristen yang mempelajari Islam dan Qur’an, dengan niat untuk menjatuhkannya. Qur’an dan terjemahannya yang beredar selama ini mempunyai 114 surat atau bagian, sedangkan True Furqon yang diklaim sebagai “Al Qur’an Abad 21″ hanya mempunyai 77 surat, termasuk surat “Al-Fathihah, Al-Jana dan Al-Injil.” Surat-surat di dalam True Furqon tidak dimulai dengan “Bismillah” sebagaimana Al qur’an kecuali surat tertentu. Yang ada setiap surat dimulai dengan kepercayaan Kristen menyangkut konsep Trinitas. Al Qurqan mempunyai 366 halaman yang memakai huruf Arab dan terjemahan, untuk saat ini, bahasa Inggris. True Furqon juga banyak bertentangan dengan kepercayaan Islam. Salat satu ayatnya bahkan menyatakan bahwa poligami dilarang, perceraian diharamkan dan memuat pembolehan sistem perbankan. True Furqon yang dijual dengan harga $3 AS mengatakan bahwa jihad sebagai sesuatu yang haram dan dilarang. Yang paling membuat heboh adalah hal ini ditemukan oleh MILF (Moro Islamic Liberation Front). Jadi kemana saja bangsa Arab selama ini? (sa/mb)

KEMATIAN

Kematian adalah kehidupan

dialah jantung keabadian

gerbang penentuan

kebaikan dan keburukan

kebahagiaan dan penderitaan

keimanan dan kekufuran

Kematian adalah kehilangan

dialah pemutus hubungan

cita-cita dan harapan

nafsu yang dibiarkan

Kematian adalah awalan

awal dari sebuah perjalanan

perjalanan tanpa berkesudahan …

Tetaplah Disisiku..

Tetaplah Disisiku

Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”

Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu

Kamis, 04 Juni 2009

Dari Reruntuhan

John tersenyum puas dan mematikan kameranya. Michael selalu bisa mendramatisir suasana, menambah manisnya komoditas mereka.

“Aku hanya dapat mencium aroma uang dari sini. Kau tahu jurnalis tidak boleh berbohong, kan?” canda Jhon. Michael tersenyum samar menatap ke arah reruntuhan yang melapang di depannya.

“Hei, kau tidak berpikir mau jadi sukarelawan kan?” John masih bercanda.

“Entahlah,” jawab Michael pelan.

“Kamu masuk angin?” Jhon dengan mimik serius. Michael menggeleng kaku.

“Jhon, cerita penderitaan dan kehancuran di sini dalam waktu singkat akan memenuhi semua media cetak dunia. Kau yakin kita tidak mendapat berita basi?” John tercenung. Tidak ada stasiun televisi yang akan mau membayar mahal untuk cerita yang akan dimiliki semua orang. Kalau rencana liburan ke Hawaii masih mau dilanjutkan, mereka harus mencari sisi lain. Terlalu sayang pengorbanan mengarungi perairan yang baru terkena tsunami, bila hanya memperoleh sedikit imbalan.

“Apa usulmu?” John membayangkan malam gelap yang mereka lewati di atas perahu nelayan tempohari.

“Kau ingat aturan pertama jurnalis mendapatkan berita?” cetus Michael.

“Kita tidak boleh pasif menunggu berita!” Jhon asal, perutnya mulai berkeruyuk minta isi.

“Tepat sekali! Selain karena tsunami, apa yang membuat daerah ini terkenal?” Michael dengan semangat menohoknya.

“Tariannya?” Otak Jhon agak macet kalau sedang lapar.

“Kita buat saja liputan konser tarian daerah di wilayah bencana. Itu pasti akan menjadi berita yang sangat menarik!” Michael mendengus kesal. Ia paling tidak suka apabila idenya dibuat bercanda.

“Oke, serius! Apa kaitan GAM dengan tsunami?” Jhon semakin tak fokus, karena perutnya mulai menjerit.

“Ingatkan aku mengganti kameramenku setelah mencapai peradaban! Sepertinya otakmu jauh menurun sejak pertama kali datang ke tempat ini,” Michael memasang wajah kecewa. John memukul tangan Michael dengan keras, walaupun sambil tersenyum.

“Kita meliput suasana tegang GAM dengan TNI setelah bencana?” Pemandangan yang ia lihat lumayan mengurangi nafsu makannya. Mayat seorang ibu yang sedang memeluk anaknya, berusaha melindungi sampai saat terakhir. “Tepatnya, kita buat ketegangan GAM dengan TNI setelah bencana. Kita satu-satunya yang berhasil meliputnya, lengkap!”

“Oke, tiga-dua kali ini. Kau hampir menyusul kepiawaianku, Nak,” John seketika tersenyum, duduk di sebuah bangku yang dihanyutkan banjir.

“Tiga-dua mimpimu! Aku jelas sudah lebih piawai daripada siapa pun, sejak dulu!” sentak Michael sombong.

“Yang di Irak, itu kan ideku!” mereka terus bertengkar sambil bercanda di atas sebuah rumah besar yang hampir roboh. Dan mayat-mayat tersangkut di jendela lantai bawahnya.

“Ngomong-ngomong, kita malam ini tidur di sini?” keluh John memandang enggan ke arah mayat-mayat.

“Yah, kamu sudah siapkan maskernya kan?”

John melongo sebentar. “Oh iya, masker! Di mana?” Kali ini Michael menonjok tangan John dengan sungguh-sungguh.

ooOoo

Irak, Somalia, Filipina, hanyalah sebagian kecil dari petualangan mereka. Dua nama yang mulai melegenda di kalangan jurnalis internasional. Bagaimana mereka merekayasa situasi, membuat konflik yang direkam dan jual dengan harga yang sangat tinggi. Tidak ada yang mengetahui nama asli John dan Michael. Mereka bekerja lebih mirip mafia daripada jurnalis. Koneksi dan jaringan yang luas di kalangan preman, pengedar obat bius, tentara berbagai negara, membuat mereka mudah mengatur rekayasa. Mulai dari demonstrasi mahasiswa dan para buruh yang berkembang menjadi kerusuhan, kebakaran pasar, hingga pemberontakan dan kudeta di suatu negara.

Kini mereka berdiri di depan sebuah benteng, lebih mirip perkampungan yang dikelilingi pagar bambu.

“Kau yakin ini tempatnya?” Michael ragu. Tas yang disandangnya mulai terasa berat.

“Kenapa? Memang mirip benteng!”

“Terlalu mirip, terlalu mencolok! Hebat sekali kalau belum pernah digerebek,” Michael sinis.

“Entahlah, tapi begitulah menurut si Rizki. Sekarang di mana lagi bajingan itu? Katanya ia mau menemui kita,” umpat John. Mereka menunggu hampir setengah jam. Seorang lelaki kerempeng, berwajah licin muncul bersama lelaki yang berpakaian mirip tentara dan berwajah berwibawa.

“Ini orang yang saya ceritakan, Teuku. Mereka bilang ingin meliput para pengungsi yang datang ke perkampungan ini.”

Lelaki berwibawa memandang John dan Michael secara seksama sebelum berkata tegas kepada temannya, “Kamu tidak bilang mereka orang asing! Bagaimana kalau mereka mata-mata?”

John mengulurkan tangan sambil menyerahkan kartu pers. “John dan Michael, kami memang wartawan. Kantor kami tertulis di kartu ini. Silakan hubungi mereka kalau Anda tidak percaya.”

“Kalian bisa berbahasa Indonesia! Kenapa kalian ngotot bicara bahasa Inggris kemarin?” tuntut lelaki berwajah licin bernama Rizki itu.

“Kami sempat tinggal di Bali hampir setengah tahun,” jawab Michael sambil teringat pengalaman pahit mereka, melacak jejak pemboman Bali.

“Mengenai kemarin, kamu sendiri yang pertama-tama sok jago bisa bahasa Inggris?” John tersenyum geli.

Lelaki berwibawa hanya mengangguk mendengar penjelasannya. Ia meneliti kartu pers yang diberikan John, seakan berharap menemukan tanda-tanda pemalsuan.

“Baik, saya Sayed pimpinan di sini. Sebelum kita berbicara lebih lanjut, saya harap Anda tidak mengambil gambar apapun di sini,” kata Sayed sambil berjalan terlebih dahulu memasuki perkampungan.

ooOoo

“Seharian menunggu apa hasilnya?!” teriak Michael. John hanya terdiam. Ia sama kecewanya dengan Michael. Sayed merasa memanfaatkan momentum bencana untuk menyerang pemerintah. Sangat tidak berperikemanusiaan. Mereka bahkan dipersilakan untuk meninggalkan perkampungan.

“Aku juga tidak mengerti dengan mereka. Jelas-jelas ini kesempatan yang sangat bagus. Daerah tanpa pemerintahan dengan akses militer asing yang terbuka, bodoh!”

“Satu berita tercoret dari daftar. Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita? akhirnya terpaksa meliput segala tetek-bengek penderitaan after disaster?” Michael memandang John menuntut jawaban.

“Tunggu, biarkan aku berpikir dulu,” gumam John menunduk, gayanya bila mencari ide. Michael menunggu sambil berharap. Ia sudah kehabisan akal mencari bahan liputan yang bisa dijual mahal.

“Ingat awal karir kita? Merekam film dokumenter kehidupan suku terasing di Papua,” cetus Jhon tiba-tiba.

“Ya, lantas?”

“Kita bisa memakai taktik dulu. Membayar orang untuk menimbulkan masalah, memicu peperangan, kemudian mendokumentasikannya,” John tersenyum, merasa perjalanan mereka tidak sia-sia.

Wajah Michael berbinar mendengar usul John. Kini mereka tinggal menemukan sekelompok orang yang mau melakukan apapun untuk uang. Dan di daerah korban bencana? Itu adalah hal paling mudah untuk dilakukan!

ooOoo

“Ssst…? Siap John?” ?bisik Michael kepada John yang sedang duduk di atas sebuah pohon, agak jauh dari jalan raya. Jhon mengangguk sumringah.

Rencananya akan ada pencegatan bantuan pangan oleh sekelompok orang yang mengaku GAM. Tindakan itu pasti akan memicu reaksi dari pemerintah. Kelak akan banyak pertempuran yang dapat direkam. Bahkan si pengecut Sayed itupun tidak akan dapat menghentikan bergulirnya bola api!

Iring-iringan truk pengangkut barang mulai terlihat. Dikawal jeep berisikan beberapa anggota TNI. Michael memberi isyarat pada beberapa orang yang sedang bersembunyi di balik pepohonan. Tak berapa lama kemudian terdengar letusan ban. Jebakan yang mereka pasang pasti mengenai sasaran. Iring-iringan itu berhenti, terhalang mobil jeep TNI yang kini bergeming.

Orang-orang suruhan itu berlompatan dari balik pepohonan sambil menodongkan senjata. Beberapa orang terlihat langsung melompat ke dalam truk terdepan, menodongkan senjata tepat di leher pengemudi. Setelah beberapa patah kata yang menunjukkan ‘identitas’ mereka sebagai anggota GAM, para ‘perampok’ itu mengeluarkan semua pengemudi, membawa lari empat truk yang penuh dengan makanan dan pakaian.

“Militer tak mengira ada serangan di kawasan parah itu!” Jhon tergelak penuh kemenangan.

ooOoo

Hampir tengah malam, mereka, kedua lelaki itu berjalan gontai, setengah mabuk, di tengah reruntuhan sebuah perkampungan dekat Meulaboh. John membawa kameranya. Walaupun hanya bisa dijual murah. “Tak bakal sakit mengumpulkan receh,” menurut pepatah John.

Mereka dikejutkan oleh suara isakan dari tengah reruntuhan. Tidak seperti orang Indonesia yang cenderung berpikir horor, mereka malah penasaran mencari arah suara aneh. John mulai mempersiapkan kameranya untuk men-shoot kejadian apapun.

“John, di sana!” bisik Michael sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil yang terisak di reruntuhan. Anak kecil itu menutup matanya dengan sebelah tangan yang berlumuran darah kering, ketika senter Michael mengarah padanya.

“Apa yang sedang ia tangisi?” John sambil mulai merekam, sementara Michael mengedarkan senter mencari penyebab tangis anak tersebut.

“Ada tangan menyembul keluar!” seru Michael menyorotkan senternya ke sebuah tangan. “Mungkin itu mayat ibunya, Jhon!”

Senyuman John mulai merekah. Kejadian apa yang lebih mengiris hati daripada pemandangan seorang anak menangisi mayat ibunya yang tertimpa reruntuhan di tengah malam? Kejadian tragis bernilai mahal!

John merekam pemandangan itu dari berbagai sudut. Saat itulah, tanpa John sadari, pandangan Michael mulai berkaca-kaca. Ia mendekati reruntuhan.

“Michael, mau apa kamu? Nanti saja kita panggil bantuan!”

Tanpa menggubrisnya Michael mulai mengangkat balok yang menimpa ibu si anak.

“Ugh, mayat ini pasti sudah membusuk lebih dari seminggu,” John mencium bau menyengat.

Masih tanpa berkata-kata, Michael mulai melakukan hal yang terlihat mustahil bagi John! ?Ia mengangkat mayat itu!

“He, apa yang kau lakukan? Nanti kamu terkena cairan busuk mayat!”

Michael tak menyahut, memanggul mayat itu diikuti si anak menuju posko bantuan. Meninggalkan John yang masih keheranan dengan kelakuannya.

Sebulan sejak kejadian malam itu, tangan kanan Michael diamputasi terkena infeksi berasal dari cairan busuk mayat yang digotongnya. Sebelumnya memang sudah ada luka menganga di bahu Michael. Pertolongan pertama yang diberikan di posko bantuan jelas sangat tidak memadai.

“Aku bahagia sudah melakukannya,” jawab Michael pendek.

Infeksi yang terus menjalar itu melemahkan paru-parunya, sehingga berbicara merupakan siksaan tersendiri baginya. Di luar tim medis internasional menunggu bersama sebuah helikopter. Mereka akan memindahkan Michael ke rumah sakit di Singapura. John masih tidak mengerti waktu tim medis mulai menggotong Michael ke helikopter. Ketika membereskan barang-barang Michael, John menemukan sebuah buku kecil.

ooOoo

“Aku masih belum bisa mengerti jalan pikiranmu!” gerutu John di hadapan sebuah makam, sepulangnya dari Hawaii. Nama Imam Ahmadi tertera di sana, nama Michael setelah ia mengucap ikrar syahadat di tengah sakit yang menyerangnya.

John berdiri di tengah hujan. Di tangan kanannya ada catatan harian Michael. Catatan yang menceritakan renungan-renungan Michael akan semua tindakannya, tujuan hidupnya, dan penyesalannya. Catatan yang menceritakan gejolak batin Michael selama menjadi jurnalis yang menghalalkan segala cara untuk mendapat berita. Catatan yang membuat John termenung hebat.[]



Tentang Penulis:

Haekal Siregar; lahir di Jakarta, 17 Nopember 1981. Mahasiswa Ilkom IPB ini putra sulung pasangan penulis H.E. Yasin Siregar dan Pipiet Senja. Haekal menulis buku dari sebuah memoar tentang pernikahan dininya; Nikah Dini Kereeen! 1 & 2 (Zikrul Hakim).


[pernah dimuat di Majalah SOBAT Muda, edisi Januari 2006]

Kepemimpinan ‘Kritis’

Memimpin kelompok, organisasi, perusahaan, apalagi negara memang tidaklah gampang. Tapi, tidak pula susah. Disebut memimpin berarti ada yang dipimpin. Ada mitra kerja (atau bisa disebut bawahan) yang akan menggalang kebersamaan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

Jabatan pemimpin adalah sebuah amanah. Apalagi jika yang dipimpinnya adalah organisasi dakwah yang punya cita-cita adiluhung, yakni berupaya melanjutkan kehidupan Islam. Insya Allah hal itu merupakan amal shaleh, tentu saja jika ikhlas melakukannya. Karena memimpin adalah amanah, maka seorang pemimpin tidak berhak menjadikan organisasi yang dipimpinnya sebagai hak milik pribadi, sehingga merasa perlu dan wajib (menurut ukuran diri sendiri) untuk memperlakukan organisasi tersebut sesuai kehendaknya, atau merasa berhak mengorbankan bawahan dengan berlindung atas nama penyelamatan organisasi.

Menjadi pemimpin bukan berarti antikritik. Bukan pula harus merasa benar sendiri. Sehingga anekdot dalam kepemimpinan akhirnya berlaku: 1). Pemimpin tak pernah salah. 2). Jika pemimpin bersalah, kembali kepada pernyataan pertama. Tentu ini sangat menggelikan dan sungguh merupakan kepemimpinan yang أ¢â‚¬?kritisأ¢â‚¬â„¢ (baca: mengkhawatirkan).

Kepemimpinan yang baik memang bukan berarti tanpa cela. Sebagaimana halnya manusia yang bertakwa bukanlah yang selalu benar dalam menjalani kehidupannya, tapi manusia yang bertakwa adalah ketika ia berbuat salah, segera bertaubat. Itu artinya, pemimpin yang baik bukan berarti selalu benar, apalagi merasa benar sendiri. Maka, mendengarkan masukan dari bawahan, adalah hal yang sangat dianjurkan. Karena apa? Karena pemimpin tidak maأ¢â‚¬â„¢sum. Masih ada celah untuk lupa, termasuk berbuat maksiat. Jadi, ada baiknya mendengarkan masukan, saran, bahkan mungkin juga keluhan dan harapan dari bawahan. Tak ada salahnya bukan?

Rasulullah saw. bersabda: أ¢â‚¬إ“Ambillah hikmah yang kamu dengar dari siapa saja, sebab hikmah terkadang diucapkan bukan oleh orang yang bijak. Bukankah ada lemparan yang mengenai sasaran tanpa disengaja?أ¢â‚¬? (HR al-Askari)

Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah pernah berkata, أ¢â‚¬إ“Man ahsanal istimaأ¢â‚¬â„¢, taأ¢â‚¬â„¢ajjalal intifa –Siapa yang paling baik mendengarkan, dia akan cepat mendapatkan manfaatأ¢â‚¬?. Beliau juga pernah mengingatkan kita untuk menyimak أ¢â‚¬إ“isiأ¢â‚¬? pembicaraan dan bukan أ¢â‚¬إ“siapaأ¢â‚¬? yang berbicara. أ¢â‚¬إ“Perhatikanlah apa yang dikatakan, dan bukan siapa yang berkata!أ¢â‚¬?

Jika sebagai pemimpin menginginkan ketaatan yang kritis (cerdas) dari bawahannya, bukan ketaatan yang أ¢â‚¬?kritisأ¢â‚¬â„¢ (mengkhawatirkan), maka tentunya harus memberikan teladan yang baik kepada bawahan. Bagaimana pun juga, pemimpinlah yang seharusnya dan punya kewajiban memberikan teladan, karena seorang pemimpin lebih mungkin untuk didengar dan dipercayai. Lagi pula, bagaimana mungkin diangkat dan dipilih jadi pemimpin jika tidak bisa dijadikan teladan. Seseorang yang memimpin pasti umumnya lebih baik dari orang kebanyakan. Lebih baik semangatnya, lebih baik ilmunya, lebih baik kesabarannya, lebih baik segalanya.

Seorang pemimpin dikatakan telah gagal dan kepemimpinannya dikategorikan أ¢â‚¬?kritisأ¢â‚¬â„¢ alias mengkhawatirkan adalah ketika seorang pemimpin tak mampu memimpin bawahannya. Bahkan lebih memilih bermusuhan dengan bawahannya yang berbeda sikap dan pendapat dengannya, ketimbang berusaha duduk bersama dan melakukan dengar-pendapat dengan bawahannya yang berseberangan itu. Siapa tahu bisa dicari jalan keluar yang terbaik. Sebab, kita bukan hanya ingin bersama, tapi juga bersatu. Kita juga tidak hanya ingin diangap bilangan, tapi juga diperhitungkan[O. Solihin]

Kaligrafi Islami









Pengertian Nikah

Penulis: Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim


Sebagai salah satu ibadah yang mulia kedudukannya, menikah berikut prosesi yang mendahului ataupun setelahnya juga memiliki rambu-rambu yang telah digariskan syariat.


Nikah sebagai kata serapan dari bahasa Arab bila ditinjau dari sisi bahasa maknanya menghimpun atau mengumpulkan. Kata ini bisa dimutlakkan pada dua perkara yaitu akad dan jima’ (“hubungan” suami istri).


Adapun pengertian nikah secara syar’i adalah seorang pria mengadakan akad dengan seorang wanita dengan tujuan agar ia dapat istimta’ (bernikmat-nikmat) dengan si wanita, dapat beroleh keturunan, dan tujuan lain yang merupakan maslahat nikah.
Akad nikah merupakan mitsaq (perjanjian) di antara sepasang suami istri. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا


“Dan mereka (para istri) telah mengambil dari kalian (para suami) perjanjian yang kuat.” (An-Nisa`: 21)


Akad ini mengharuskan masing-masing dari suami dan istri memenuhi apa yang dikandung dalam perjanjian tersebut, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ


“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad (perjanjian-perjanjian) kalian.” (Al-Ma`idah: 1)


[Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 9/175-176, Fathul Bari, 9/130, Adz-Dzakhirah, 4/188-189, At-Ta’rifat Lil Jurjani, hal. 237, Asy-Syarhul Mumti’, 12/5, Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, 2/274]

Palestina Adalah Milik Kita

Asy-Syaikh Muhammad Basyir Al-Ibrahimi [1]


Sesungguhnya Palestina adalah titipan Nabi Muhammad kepada kita, amanah Umar bin Khaththab yang berada dalam tanggungan kita, serta perjanjian Islam yang terletak di leher-leher kita. Maka jika Yahudi mengambilnya dari kita sementara kita ini adalah sekumpulan (umat), benar-benar kita merugi.


Beliau juga mengatakan:
“Alangkah meruginya Palestina.... Apakah orang yang tidak memilikinya yang menjualnya, dan orang yang tidak berhak terhadapnya yang membelinya? .... Alangkah terhinanya Palestina...


Mereka mengatakan: Sesungguhnya Palestina adalah tempat ibadah tiga agama samawi dan kiblat ketiga agama tersebut. Bila apa yang mereka katakan itu benar –dan itu memang benar– tentu orang yang paling berhak mendapatkan amanah terhadapnya adalah bangsa Arab. Karena mereka adalah kaum muslimin, di mana Islam menghendaki penghormatan terhadap kitab-kitab samawi dan ahli kitab serta mengharuskan beriman kepada seluruh nabi dan rasul. Islam juga menjamin pelaksanaan syiar Yahudi dan Nasrani. Bukankah Yahudi yang mendustakan para nabi dan membunuh mereka serta menyalib –menurut pengakuan mereka– Nabi ‘Isa yang benar, serta mengusir para sahabatnya dari Palestina, lagi kafir terhadap Nabi Muhammad setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan?” (Majalah Al- Basha`ir, edisi 22 tahun 1948 M, dinukil dari buku As-Salafiyyun wa Qadhiyatu Filistiin)


[Dari majalah Asy Syariah http://asysyariah.com]




__________
Foote Note
[1] Salah seorang anggota Jum’iyyah Ulama di Aljazair.

Hukum Menamai Yahudi Dengan Israel

Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali


Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah atas Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Amma ba’du


Di antara fenomena ganjil yang tersebar yang tersebar di kalangan kaum muslimin adalah menamai dan menyebut negeri Yahudi yang dimurkai Allah dengan “Israel”!


Saya belum pernah melihat seorang pun yang mengingkari fenomena yang berbahaya ini (!) yang menyinggung kehormatan seorang rasul yang mulia, yaitu Ya’qub [1] Alaihish-shalatu wa sallam yang dipuji oleh Allah di dalam Kitab-Nya bersama dengan kedua bapaknya yang mulia; Ibrahim dan Ishaq Alaimas salam, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


"Dan ingatlah hamba-hamba Kami : Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik” [Shod : 45-47]


Inilah kedudukan rasul yang mulia ini dalam Islam, bagaimana bisa dilekatkan pada orang-orang Yahudi, dan bagaimana bisa mereka dilekatkan padanya ?!


Banyak kaum muslimin yang membawa nama rasul ini ketika mencela negeri Yahudi ini dengan mengatakan : Israel telah melakukan ini, Israel telah melakukan itu, Israel akan melakukan ini dan itu!


Hal ini menurut pandanganku adalah perkara yang mungkar, sekedar wujudnya saja tidak boleh ada pada kaum muslimin, apalagi menjadi fenomena yang menyebar di kalangan mereka tanpa ada satu pun yang mengingkari!


Dari sini kami lontarkan sebuah pertanyaan dan sekaligus jawabannya, maka kami katakan : Bolehkah menamai negeri Yahudi yang kafir dan brengsek ini degan nama “Isarel” atau “negeri Israel” kemudian diarahkan celaan dan cercaan kepada negeri ini atas nama “Israel”?


Yang haq (benar), bahwasanya hal ini tidak diperbolehkan!


Orang-orang Yahudi telah banyak melakukan makar-makar yang besar di mana mereka menjadikan hak mereka sebagai hak yang syar’i di dalam menegakkan sebuah negeri di jantung negeri kaum muslimin atas nama warisan dari Ibrahim dan Israel!


Mereka telah membuat makar yang besar dengan menamakan negeri Zionis mereka dengan nama negeri Israel!


Tipudaya mereka ini telah merasuk ke dalam tubuh kaum muslimin –tidaklah saya katakan pada orang-orang awam saja bahkan pada banyak dari kalangan terpelajar-, jadilah kaum muslimin menyebut-nyebut negeri Israel bahkan nama Israel di dalam berita-berita mereka, di dalam koran-koran mereka, di dalam majalah-majalah mereka, dan di dalam pembicaraan-pembicaraan mereka, sama saja dalam konteks berita biasa atau dalam konteks mencerca, mencela dan bahkan melaknat. Semua ini terjadi di tengah-tengah kaum muslimin dan yang sangat disayangkan tidak pernah kami dengar seorang pun mengingkarinya!


Allah telah banyak mencela orang-orang Yahudi di dalam Al-Qur’an dan melaknat mereka serta mengabarkan kepada kita tentang kemurkaan-Nya kepada mereka, tetapi semua ini dengan nama orang-orang Yahudi [2] dan dengan nama-nama orang kafir dari bani Isro’il [3], bukan dengan nama Israel/Isro’il seorang nabi yang mulia putra seorang nabi yang mulia ishaq putra seorang nabi yang mulia Kholilullah Ibrahim ‘Alaimush-shalatu wa salam!.


Orang-orang Yahudi ini tidaklah memiliki ikatan agama dengan Nabiyullah Israel/Isro’il (Ya’qub “Alaihish-sholatu wa salam) dan tidak juga dengan Ibrahim Khalilullah Alaihish- shalatu wa salam!


Orang-orang Yahudi ini tidaklah memiliki hak waris keagamaan dari Ya’qub dan Ibrahim. Sesungguhnya yang mewarisi agama keduanya adalah orang-orang yang beriman, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


"Sesungguhnya orang yang dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman” [Ali-Imran : 68]


Allah berfirman dalam KitabNya mengabarkan bahwa Ibrahim Alaihish-sholatu wa salam berlepas diri dari orang-orang Yahudi, Nashoro, dan orang-orang musyrik.


"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasroni, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik” [Ali-Imron : 67]


Kaum muslimin tidaklah mengingkari bahwa orang-orang Yahudi berasal dari keturunan Ibrahim dan Israel/Isro’il, tetapi kaum muslimin memastikan bahwa orang- orang Yahudi adalah musuh-musuh Allah dan musuh-musuh para rasul diantara para rasulNya yaitu Muhammad, Ibrahim dan Israel. Kaum muslimin meyakini dengan pasti bahwa tidak ada saling mewarisi antara pada nabi dengan musuh-musuh mereka dari orang-orang kafir, sama saja apakah orang-orang kafir ini orang-orang Yahudi, orang- orang Nashoro, atau dari orang-orang musyrik Arab dan yang lainnya, dan bahwasanya orang-orang yang paling dekat kepada Ibrahim dan seluruh para nabi adalah kaum muslimin yang mereka ini beriman kepada para nabi, mencintai para nabi, memuliakan para nabi, dan beriman kepada apa yang diturunkan oleh Allah kepada mereka dari kitab-kitab suci dan shuhuf ; kaum muslimin menjadikan keimanan kepada semua ini termasuk pokok-pokok agama mereka, maka kaum muslimin-lah pewaris para nabi dan orang-orang yang paling dekat kepada para nabi!


Bumi Allah sesungguhnya adalah milik hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya, dan kepada para rasul yang mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


"Dan sungguh telah kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang sholih. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah) Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rohmat bagi semesta alam” [Al-Anbiya : 105-107]


Maka musuh-musuh para nabi –terutama orang-orang Yahudi- tiadaklah memiliki warisan bumi di dunia ini dan di akhirat mereka mendapatkan adzab neraka yang abadi!


Sungguh sangat mengherankan keadaan kebanyakan kaum muslimin yang menyerahkan kepada orang-orang Yahudi dengan klaim bahwa mereka adalah pewaris bumi Palestina, dan bahwasanya orang-orang Yahudi mencari Haikal Sulaiman Alaihish-sholatu wa salam – yang beliau Alaihish-sholatu wa salam ini dikafirkan oleh orang-orang Yahudi dan dituduh dengan tuduhan-tuduhan keji-. Orang –orang Yahudi ini adalah musuh yang paling sengit bagi Sulaiman Alaihish-sholatu wa salam yang termasuk nabi di antara para nabi Bani Isro’il. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


"Apakah setiap datang kepada kalian sorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian lalu kalian menyombong ; maka beberapa orang (diantara mereka) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain) kalian bunuh” [Al- Baqoroh : 87]


Lalu bagaimana kaum muslimin –minimal dengna sikap mereka- membenarkan klaim- klaim yang batil ini?! Dan mereka namakan orang-orang Yahudi dengan “Israel” dan “negeri Israel”!


Dan sesungguhnya mereka –demi Allah- di hari mereka beriman dengan sebenarnya kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para rasul, dan risalah-risalah mereka, maka mereka adalah para wali Allah, wali para nabi dan rasul-Nya!


Maka hendaknya kaum muslimin mempersiapkan diri-diri mereka secara aqidah dan manhaj, dengan berangkat dari kitab Robb mereka dan sunnah nabi mereka serta jalan yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum dan jalan yang ditempuh para pengikut mereka dalam kebaikan dari para tabi’in terbaik dan para imam petunjuk dan agama ; karena sesungguhnya inilah wasilah (sarana) paling agung untuk kemenangan kaum muslimin atas musuh- musuh mereka, dan wasilah paling agung bagi keluhuran nilai kaum muslimin, kebahagiaan mereka dan kemuliaan di dunia dan akhirat.[4]


Hendaknya mereka bersihkan tangan-tangan mereka dari hawa-hawa nafsu, bid’ah- bid’ah dan ta’ashshub (fanatisme) terhadap kebatilan dan pemilikya. Kemudian, hendaknya mereka berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mempersiapkan diri secara meteril dari berbagai macam persenjataan dan hal-hal yang berhubungan dengannya serta kewaspadaan dan latihan militer, sebagaimana diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian” [Al-Anfal : 60]


Kekuatan di dalam nash di atas meliputi setiap kekuatan yang menggentarkan musuh dari berbagai macam persenjataan.


rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salla bersabda.


"Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar” [5]


Dan “melempar” di sini meliputi semua senjata yang dilempar, semuanya ini wajib diusahakan dengan industri, atau jual beli, atau dengna cara yang lainnya.


Sekali lagi … aku sangat heran, peletakan nama nabi yang mulia ini atas sebuah negeri yang brengsek dan umat yang dimurkai dan umat yang membuat kedustaan, dikatakan tentang mereka dan tentang berita mereka dan tentang celaan kepada mereka “ Israel” dan “negeri Israel”, seakan-akan bahasa Arab yang luas telah sempit bagi mereka sehingga tidak dijumpai dalam bahasa Arab kecuali nama ini!


Kemudian apakah mereka merenungi perkara ini di dalam diri-diri mereka. Apakah perkara ini membuat keridhoan Allah atau rasul-Nya?


Apakah perkara ini membuat keridhoan Nabiyullah Israel (Ya’qub) atau membuat dia tidak suka seandainya dia hidup?


Tidaklah mereka mengetahui bahwasanya cercaan dan celaan yang mereka arahkan kepada orang-orang Yahudi atas nama Israel akan berpaling menuju kepadanya dalam keadaan mereka tidak merasakan ; dari Abu Hurairah bahwasanya Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.


"Tidaklah kalian heran bagaimana Allah memalingkan aku dari cacian orang-orang Quraisy dan laknat mereka, mereka mencaci seorang yang tercela dalam keadaan aku adalah Muhammad (yang terpuji)” [Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya 2/244, Bukhari dalam shahih-nya : 3533, dan Nasa’i dalam Sunan-nya 6/159, dan diriwayatkan juga oleh Humaidi dalam Musnad-nya 2/481 dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/142]


Maka bagaimana kalian palingkan celaan kalian, laknat kalian dan cercaan kalian terhadap musuh-musuh Allah (lantas kalian arahkan) kepada sebuah nama nabi yang mulia dari para anbiya dan para rasul manusia-manusia pilihan Allah?!


Jika ada seorang yang berkata : Penamaan seperti ini ada di dalam kitab Taurot!
Maka kami katakan : Bukanlah hal yang jauh, bahwa ini termasuk tahrif-tahrif (penyelewengan-penyelewengan) ahli kitab, sebagaimana Allah mempersaksikan mereka bahwasanya mereka mentahrif kitab yang ada di tangan-tangan mereka dan kemudian mengatakan bahwa ini dari Allah [6], bahkan di dalam kitab Taurot yang telah diselewengkan terdapat tuduhan terhadap para nabi dengan kekufuran dan hal- hal yang keji, maka bagaimana mungkin berargumen dengan apa yang tercantum dalam kitab mereka ini padahal kitab mereka seperti itu keadaannya?!


Akhirnya kita berdo’a kepada Allah agar memberi taufiq kepada kaum muslimin semuanya kepada hal yang dicintai dan diridhai-Nya dari perkataan dan perbuatan. Sesungguhnya Allah mendengar dan mengabulkan do’a


[Ain Salsabil Min Ma’ini Imamil Jarhi Wa Ta’dil oleh www.islamspirit.com]




__________
Foote Note
[1]. Ya’qub adalah Israel (Isro’il) sebagaimana dalam hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada orang-orang Yahudi : “Apakah kalian mengetahui bawha Isro’il adalah Ya’qub?” Mereka menjawab : “Allahumma, ya”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ya Allah saksikanlah!” [Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ath- Thoyalisi dalam Musnad-nya 1/356, Ibnu Sa’ad dalam Thobaqoh Kubro 1/175 dan Ahmad dalam Munad-nya 1/273 dan 278 dengan sanad yang hasan]
[2]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Orang-orang Yahudi berkata : “Tangan Allah terbelengu”, Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu…” [Al-Ma’idah : 64]
[3]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : Telah dila’nati orang-orang dari Bani Isro’il dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas” [Al-Ma’dah : 78]
[4].Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika kalian telah berjual beli dengan cara inah, disibukkan oleh ternak dan tanaman, dan kalian tinggalkan jihad di jalan Allah, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian, Allah tidak akan mencabut khinaan itu dari kalian, sampai kalian kembali kepada agama kalian” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya 3462, Baihaqi dalam Sunan Kubro 5/316, dan Thobroni dalam Musnad Syamiyyin hal. 464 dan dishahikan oleh Syaikh Al- Albani dalam Silsilah Shohihah : 11]
[5]. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya 3/13, Tirmidzi dalam Jami-nya 5/270, dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya 2/940 dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohihul Jami : 2633
[6]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya ; “Ini dari Allah” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan” [Al-Baqoroh : 79]

Mengenali Produk Yahudi

Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc.


Para pembaca yang mulia, produk Yahudi yang harus diwaspadai dan diboikot adalah yang berkaitan dengan pemikiran mereka dalam hal aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah. Karena hal-hal tersebut sangat berbahaya bagi agama kaum muslimin. Di antara produk-produk tersebut adalah:


1. Menjadikan kubur nabi atau orang-orang shalih sebagai masjid/tempat ibadah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kubur-kubur para nabi mereka sebagai masjid/tempat ibadah.” (HR. Muslim, no. 530, dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu 'anha)


Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Aku tidak menyukai (yakni mengharamkan) sikap pengagungan terhadap seseorang hingga kuburnya dijadikan sebagai masjid/tempat ibadah, karena khawatir menjadi fitnah baginya dan bagi orang- orang sepeninggalnya.” (Al-Umm, 1/278)


2. Melecehkan para nabi dan ulama
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa. Dan telah Kami susulkan (berturut-turut) sesudah itu rasul-rasul. Dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus (Malaikat Jibril). Apakah setiap kali datang kepada kalian seorang Rasul membawa sesuatu (ajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lalu kalian besikap angkuh? Maka beberapa orang (di antara mereka) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain) kalian bunuh?!” (Al-Baqarah: 87)


Sikap ini diwarisi oleh ahlul bid’ah, sebagaimana yang dikatakan Al-Imam Ismail bin Abdurrahman Ash-Shabuni rahimahullahu: “Tanda dan ciri utama ahlul bid’ah adalah permusuhan, penghinaan, dan pelecehan yang luar biasa terhadap para pembawa hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yakni para ulama).” (‘Aqidatus Salaf Ash-habil Hadits, hal.116) [1]


3. Dengki terhadap orang-orang yang beriman
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata kebenaran bagi mereka.” (Al-Baqarah: 109)


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: “Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela orang-orang Yahudi, karena kedengkian mereka terhadap kaum mukminin yang berada di atas petunjuk dan ilmu (yang benar). Penyakit ini pun menimpa kalangan orang berilmu dan yang lainnya. Yaitu dengan mendengki orang-orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala beri petunjuk, baik berupa ilmu yang bermanfaat atau pun amal shalih. Ini merupakan akhlak yang tercela dan akhlak orang-orang yang dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Iqtidha` Ash-Shirathil Mustaqim, 1/83)


4. Kikir ilmu dan harta
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga- banggakan diri. (Yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain untuk berbuat kikir, serta menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka.” (An-Nisa`: 36-37)


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: “Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati orang-orang Yahudi dengan sifat kikir; yakni kikir ilmu dan harta. Walaupun sebenarnya konteks ayat ini lebih mengarah kepada kekikiran mereka dalam hal ilmu…”


Di tempat yang lain beliau berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati orang-orang yang mendapat murka ini (Yahudi), bahwa mereka (mempunyai kebiasaan) menyembunyikan ilmu. Terkadang karena kikir untuk menyampaikannya, terkadang karena tendensi dunia, dan terkadang pula karena rasa khawatir kalau ilmu yang disampaikan itu akan menjadi hujjah atas mereka (bumerang).” (Lihat Iqtidha` Ash- Shirathil Mustaqim, 1/83-84)


5. Tidak mau mengikuti kebenaran kalau bukan dari kelompoknya, dalam kondisi mengetahui bahwa itu adalah kebenaran.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‘Berimanlah kepada Al-Qur`an yang diturunkan Allah’, mereka berkata: ‘Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami’. Dan mereka kafir kepada Al-Qur`an yang diturunkan sesudahnya padahal Al-Qur`an itu adalah (kitab) yang haq; yang membenarkan apa yang ada pada mereka.” (Al-Baqarah: 91)


Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan ayat di atas setelah firman-Nya:


“Padahal sebelumnya mereka senantiasa memohon (kedatangan nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.” (Al-Baqarah: 89)


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: “Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati orang-orang Yahudi bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran. Namun manakala yang menyampaikannya bukan dari kelompok mereka, maka tidak diikutinya. Mereka tidak mau menerima kebenaran kecuali yang datang dari kelompoknya semata, padahal mereka yakin bahwa hal itu semestinya harus diikuti.” (Iqtidha` Ash-Shirathil Mustaqim, 1/86)


6. Mengubah-ubah perkataan (kebenaran) dari tempat yang sebenarnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan (kebenaran) dari tempat- tempatnya.” (An-Nisa`: 46)


Di antara contoh perbuatan kaum Yahudi ini adalah apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan pada lanjutan ayat di atas:


“Mereka berkata: ‘Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.’ Dan (mereka mengatakan pula): ‘Dengarlah’ sedangkan kamu sebenarnya tidak mendengar apa- apa. Dan (mereka mengatakan pula): ‘Rai’na’ dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: ‘Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami’, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.” (An-Nisa`: 46) [Untuk lebih rincinya lihat Iqtidha’ Ash- Shiratil Mustaqim, 1/87-88.]


Demikianlah beberapa produk Yahudi yang harus dijauhi dan diboikot. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kaum muslimin dari semua makar-makar Yahudi.


[Dari majalah Asy Syariah http://asysyariah.com]




__________
Foote Note
[1] Untuk lebih rincinya, lihat majalah Asy Syariah rubrik Manhaji Vol. 1 edisi 12/1425 H/2005, dengan judul Melecehkan Ulama, Kebiasaan Yahudi dan Ahlul Bid’ah.

Rabu, 03 Juni 2009

Kisah Seorang Ibu

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??”” Oh ya tentu ” si Ibu bercerita :”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.””

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? “

Apakah kamu mau tahu jawabannya??????…

Please scroll….

.

.

.

.

…Please scroll

.

.

.

….Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
” Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”

Note :

Pelajaran Hari Ini : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN”

Mutiara Hadits..

".......Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam al-Quran dan tidak mahu menjadikannya sebagai pilihan, maka (di saat ini) Allah akan menjadikan peperangan di kalangan mereka sendiri “. Hadith Riwayat Ibnu Majah “…….Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” Surah Al Ma’idah : 44 “……Barangsiapa tidak menghukum perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” Surah Al Ma’idah : 45 “……Barangsiapa tidak menghukum perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” Surah Al Ma’idah : 47 Nabi s.a.w. bersabda: “Jangan demikian, demi Allah, nescayalah engkau semua itu wajib memerintahkan kebaikan, melarang dari kemungkaran, mengambil tangan orang yang zalim - yakni menghentikan kezalimannya - serta mengembalikannya atas kebenaran yang sesungguhnya, juga membasmi tindakannya kepada yang hak saja dengan pembatasan yang sesungguh-sungguhnya. Atau jikalau semua itu tidak dilakukan, maka nescayalah Allah akan memukulkan - membencikan - hati setengahmu terhadap setengahnya kemudian melaknati - mengutuk - engkau semua sebagaimana Dia mengutuk mereka - Bani Israil.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan. Ini adalah menurut lafaznya Imam ‘Abu Dawud. Saidina Abu Bakar berkhutbah ketika mula dilantik menjadi khalifah, yang antaranya bermaksud ".....Patuhilah aku selama aku mematuhi ALlah dan rasulnya. tetapi jika aku tidak mematuhi keduanya maka tiada kewajipan taat atas kalian terhadapku......" (Al Bidayah Wan Nihayah - Imam Ibnu Katsir, mengatakan sanadnya adalah sahih)

Kata Mutiara

Smile is the shortest distance between two people.
Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .

Real power does not hit hard , but straight to the point.
Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras , tetapi tepat sasaran

You have to endure caterpillars if you want to see butterflies. (Antoine De Saint)
Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu. (Antoine De Saint)

Only the man who is in the truth is a free man.
Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.

Every dark light is followed by a light morning.
Malam yang gelap selalu diikuti pagi yang tenang.

Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.
Tertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri.

The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.
Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak selalu kecil.
Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan.

To be silent is the biggest art in a conversation.
Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu pembicaraan.

The worst in the business world is the situation of no decision. (Napoleon).
Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan. (Napoleon).

Dig a well before you become thirsty.
Galilah sumur sebelum Anda merasa haus.

Good manners consist of small sacrifices.
Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –pengorbanan kecil.

IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE CROPS NEEDS PERSPIRATION.
GAGASAN-GAGASAN HANYALAH BIBIT, MENUAI HASILNYA MEMBUTUHKAN KERINGAT.

LAZINESS MAKES A MAN SO SLOW THAT POV ERTY SOON OVERTAKE HIM.
KEMALASAN MEMBUAT SESEORANG BEGITU LAMBAN SEHINGGA KEMISKINAN SEGERA MENYUSUL.

THOSE WHO ARE ABLE TO CONTROL THEIR RAGE CAN CONQUER THEIR MOST SERIOUS ENEMY.
SIAPA YANG DAPAT MENAHAN MARAHNYA MAMPU MENGALAHKAN MUSUHNYA YANG PALING BERBAHAYA.

KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ADALAH ALAT, YANG MENENTUKAN SUKSES ADALAH TABIAT.

A HEALTHY MAN HAS A HUNDRED WISHES, A SICK MAN HAS ONLY ONE.
ORANG YANG SEHAT MEMPUNYAI SERATUS KEINGINAN, ORANG YANG SAKIT HANYA PUNYA SATU KEINGINAN

A MEDICAL DOCTOR MAKES ONE HEALTHY, THE NATURE CREATES THE HEALTH. (Aristoteles)
SEORANG DOKTER MENYEMBUHKAN, DAN ALAM YANG MENCIPTAKAN KESEHATAN. (Aristoteles)

THE MAN WHO SAYS HE NEVER HAS TIME IS THE LAZIEST MAN.(Lichtenberg)
ORANG YANG MENGATAKAN TIDAK PUNYA WAKTU ADALAH ORANG YANG PEMALAS.(Lichterberg)

POLITENESS IS THE OIL WHICH REDUCES THE FRICTION AGAINST EACH OTHER. (Demokritus).
SOPAN-SANTU ADALAH IBARAT MINYAK YANG MENGURANGI GESEKAN SATU DENGAN YANG LAIN. (Demokritus).

A DROP OF INK CAN MOVE A MILLION PEOPLE TO THINK.
SETETES TINTA BISA MENGGERAKAN SEJUTA MANUSIA UNTUK BERFIKIR.

WE CAN TAKE FROM OUR LIFE UP TO WHAT WE PUT TO IT.
APA YANG BISA KITA DAPAT DARI KEHIDUPAN KITA TERGANTUNG DARI APA YANG KITA MASUKKAN KE SITU.

REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.
KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN

IF YOU LEAVE EVERYTHING TO YOUR GOOD LUCK, THEN YOU MAKE YOUR LIFE A LOTTERY.
JIKA ANDA MENGANTUNGKAN DIRI PADA KEBERUNTUNGAN SAJA, ANDA MEMBUAT HIDUP ANDA SEPERTI LOTERE.

REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.
KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN.

BEING CAREFUL IN JUDGING AN OPINION IS A SIGN OF WISDOM.
KEHATI-HATIAN DALAM MENILAI PENDAPAT ORANG ADALAH CIRI KEMATANGAN JIWA.

YOU RECOGNIZE BIRDS FROM THEIR SINGGING, YOU DO PEOPLE FROM THEIR TALKS.
BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATA-KATANYA.

ONE OUNCE OF PREVENT IS EQUAL TO ONE POUND OF MEDICINE.
SATU ONS PENCEGAHAN SAMA NILAINYA DENGAN SATU PON OBA

Muhasabah

Sahabat, marilah kita khusu’kan qalbu, hadirkan tegad yang kuat untuk membasmi pengaruh yang dapat mengotori hati. Sibukkan diri untuk mengetahui segala aib dan cela.

Sebab bila Allah akan menunjukan kebaikan atas diri hamba-Nya,

niscaya Dia akan menunjukan aibnya. Intropeksilah kedalam diri sebelum kita berbuat, apa untung rugi yang akan kita dapati. Jaga kesehatan qalbu kita dengan memperbanyak dzikir, basahi lisan kita dengan mentadabburi Ayat Allah,

ketuklah selalu pintu ampunan dengan beristighfar kepada-Nya.

Terangi qalbu dengan ilmu, bersihkan diri dengan amal dan basuh keduanya dengan iman. Hadirkan kesabaran dalam mengikuti perintah-Nya.

Dan setelah semuanya itu telah kita lakukan, bertawakkallah kepada Allah, hadirkan kesungguhan hati untuk bersandar hanya kepada-Nya.

Insya Allah kejernihan qalbu akan dapat kita raih.

Ya Allah, tunjukanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran

dan karuniakanlah kepada kami kemauanuntuk mengikutinya.

Dan tampakkanlah kepda kami kebathilan sebagai kebathilan,

serta karuniakanlah kami kemauan untuk menjauhinya.

Engkaulah Ya Allah

pemilik seruan yang sempurna, peneguh hati yang kerap terlena.

Jangan Engkau biarkan hati kami terlena oleh rayuan dunia yang fana.

Mudahkan diri ini untuk selalu mensyukuri kenikmatan yang kami terima. Hindarkan diri kami ya Rabb..dari orang-orang yang selalu bebuat durjana. Kuatkan diri kami untuk selalu melakukan perbuatan yang mulia.

Janganlah Engkau campakan kami menjadi hamba-hamba yang terhina.

Allahumma, Ya Allah,

tunjukanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran

dan karuniakanlah kepada kami kemauan untuk mengikutinya.

Dan tampakkanlah kepda kami kebathilan sebagai kebathilan,

serta karuniakanlah kami kemauan untuk menjauhinya.

Yaa Rabbi, kami memohon kepada-Mu.

Mudahkan segala urusan yang selalu mendatangkan kebaikan.

Berikan kami kemampuan yang dapat menghadirkan keridhoan Mu.

Lapangkanlah dada kami untuk selalu menerim segala aturan-Mu.

Wahai Dzat yang segala kekuatan ada pada-Mu.

Tidak ada kemudahan kecuali Engkau

yang telah menjadikannya mudah.

YA Allah Engkau maha mengetahui segala apapun yang terjadi pada diri kami. Segala apapun yang Engkau berikan pasti itulah yang terbaik menurut

kehendak-Mu. Berikan kami kekuatan untuk bersabar atas segala ketetapan-Mu. Doronglah jiwa kami untuk selalu bersyukur atas segala pemberian-Mu. Perbaikilah urusan agama kami yang merupakan pelindung seluruh pekara. Perbaikilah urusan dunia ku sebagai tempat mencari kehidupanku.

Dan jadikanlah hidupku sebagai tempat penambah daftar kebaikan bagiku.

Serta jadikanlah kematianku sebagai tempat istirahatku

dari perbuatan maksiat dan kejahatanku.

YA Allah Engkau yang maha Rahman,

pilihkan kami sesuatu yang membuat Engkau memilih kami

sebagai hamba yang bersyukur. Pilihkan jalan hidup kami yang membuat Engkau memilih kami sebagai hamba yang bersabar. Jadikanlah setiap langkah yang kami pilih, langkah yang sesuai dengan pilih-Mu.

Ya Rabb jangan hadirkan keraguan didalam diri kami untuk memilih

apa yang Engkau tetapkan. Hadirkan rasa istiqomah yang dalam agar kami dapat mentaati setiap ketetentuan pilihan-Mu. Jangan Engkau biarkan hati kami hanya condong kepada keduniaan setelah Engkau hunjamkam kesadaran.

Ya Allah, Hanya kepada Engkau segalanya kami serahkan,

ampuni jika selama ini kami menjadi hamba yang tak pandai bersyukur,

ampuni jika ibadah kami penuh dengan ketidak ikhlasan,