Kamis, 09 Juli 2009

JIL (Jaringan Islam Liberal) Pembuat Bid'ah dalam Agama

JIL (Jaringan Islam Liberal) Pembuat Bid'ah dalam Agama

Artikel ini ditulis oleh Syami Al Fahmi (Palestina), yang ane kutip dari face book blog group Al Habib Muhammad Rizieq Shihab (FPI)

1. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (tokoh NU)
“Al Qur’an adalah Kitab paling porno di dunia,” (dilontarkan dalam dialog interaktif di radio 68 H – Utan Kayu bersama dedengkot insiden monas, M. Guntur Romli, wartawan Tempo, pada senin 17 April 2006)
Gue jawab: Emang ente bisa liat Qur’an, gus!!!

2. Ahmad Syafi’I Ma’arif (tokoh Muhammadiyah)
Di tahun 2007 membuat tulisan tentang kesamaan umat Islam, Nasrani dan Yahudi di mata Allah. (Majalah MADINA No. 06/Tahun I, Juni 2008, hal. 9)
Gue jawab: di mata saya juga banyak kesamaannya anda dengan IBLIS!!!

3. M. Dawam Rahardjo
a. “Kalau Islam tidak bisa dikontrol oleh Negara, sebaiknya Islam DILARANG saja di Indonesia”, (dilontarkan dalam Kolokium Internasional Center Islam and Pluralism (ICIP) pada selasa, 11 Oktober 2005 di Jakarta, dikutip http://www.christianpost.co.id).
Gue jawab: kalau mulutmu tidak bisa dikontrol, lebih baik membisu sajalah!!!

b. “Pindah agama TIDAK MURTAD!” (dilontarkan dalam Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia pada Rabu, 25 Januari 2006 di Pekanbaru – Riau, dikutip Suara Pembaruan)
Gue jawab: kami merasa senang kalau anda yang pindah agama, kami tidak butuh sampah seperti anda!!!

4. Adnan Buyung Nasution
a. “Sampai mati saya akan membela Ahmadiyah,” (diucapkan saatmerespon keluarnya SKB Ahmadiyah)
Gue jawab: sampai mati pula kami akan melawan anda!!!

b. “Seharusnya umat Islam berterima kasih kepada Ahmadiyah yang telah berjasa memperjuangkan bangsa ini puluhan tahun.” (Dialog di dalam acara Liputan 6 SCTV)
Gue jawab: Hei bung adnan, kenapa Belanda bawa Ahmadiyah ke Indonesia? di tahun 1926, karena Ahmadiyah menguntungkan penjajah, menguntungkan kolonialism, menguntungkan penjajah Inggris di India, maka itu Belanda ingin memanfaatkannya. Hei bung, kau baca sejarah yang betul, kau telaah sejarah yang betul. Kalau kau tidak tahu jangan kau bangga dengan kebodohan dan ketololanmu!!!

5. Abdul Munir Mulkhan
“Jika semua agama memang benar sendiri, penting diyakini bahwa surga Tuhan yang satu itu sendiri, terdiri dari banyak pintu dan kamar. Tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap agama memasuki kamar surganya.” (dari bukunya : Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2002 hal. 44).
Gue jawab: jika anda merasa benar sendiri, penting diyakini ada neraka Tuhan yang dikhususkan buat anda, dan selamat menikmati!!!
6. Musdah Mulia
a. “Tidak ada perbedaan antara lesbian dan tidak lesbian. Dalam pandangan Allah, orang – orang dihargai didasarkan pada keimanan mereka.” (dilontarkan dalm Dialog Publik di Jakarta pada 27 Maret 2008). (Suara Islam edisi 42, 18 April – 1 Mei 2008, hal. 12)

b. “Di tahun 2004 menjadi koordinator Tim Pengarus-Utamaan Gender (PUG) Depag RI, yang menerbitkan Counter Legal Draft – Kompilasi Hukum Islam (CLD – KHI) yang berisi, antara lain : poligami tidak sah, kawin beda agama sah, laki-laki terkena iddah 130 hari, waris anak laki – laki dan perempuan sama. (50 Tokoh Islam Liberal di Indonesia, Budi Hendrianto, hal. 237 – 241)
Gue jawab: jangan – jangan anda juga lesbian! Hiii ngeeeri!!!

7. M. Luthfi Asy Syaukani
a. “Pada gilirannya perangkat dan konsep – konsep agama seperti kitab suci, nabi, malaikat, dan lain – lain tak terlalu penting lagi….” (kompas, 3 September 2005)
Gue jawab: dan pada gilirannya juga anda tidak terlalu penting di dunia ini!!!

b. “Dalam dialog antara Luthfi Syaukani – Adnin Armas, MA di mailing list (milis) Islam Liberal, tanggal 10 Mei 2001, LS menyatakan bahwa buku – buku karya kaum orientalis atau liberal spt : A.A.A. Fyzee, M. Watt, H.A.R. Gibb, Denny, Laroni, Nasr Abu Zayd, An Na’im, Fatima Mernissi, dll. Lebih disuka daripada kitab – kitab Ulama’ Salaf seperti : Imam Asy Syafi’I, Bukhari, Ghazali, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qoyyim, dll yang dinilainya sebagai buku – buku biasa yang membosankan. (Pengaruh Kristen – Orientalis terhadap Islam Liberal, Adnin Armas, GIP, Jakarta, tahun 2003, hal. 36 – 37)
Gue jawab: tulisan anda lebih membosankan lagi daripada kitab – kitab jawa kuno seperti sansekerta, negarakertagama, sutasoma, dll!!!

8. Abdul Moqsith Ghazali
Saat menjawab pertanyaan seorang ibu tentang anaknya yang akan pindah agama, si abdul ini menyatakan : “Namun sekiranyadia –anak ibu- telah berketetapan hati untuk pindah ke agama lain –murtad-, maka tidak ada pilihan lain kecuali ibu mesti mengikhlaskan kepergiannya ke agama lain.” (Majalah Syir’ah No. 39 hal. 84 – 85)
Gue jawab: Ibu salah tanya, seharusnya ulama yang ditanya bukannya iblis!!!

9. M. Guntur Romli
a. “Dalam artikel : pewahyuan Al Qur’an : Antara Budaya dan Sejarah, yang dimuat di Koran Tempo, 4 Mei 2007, ia menyatakan :

• “Al Qur’an adalah karya bersama dan hasil gotong royong antara Allah, Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad saw.”
• Al Qur’an terpengaruh dengan keyakinan Ebyon, sekte Kristen minoritas yang tidak mengakui Nabi Isa as disalib.”
• “Al Qur’an adalah suntingan dari kitab – kitab sebelumnya, yang disesuaikan dengan kepentingan penyuntingannya. Al Qur’an tidak bisa melintasi konteks dan sejarah, karena ia adalah wahyu budaya dan sejarah.”
• “Kenabian Muhammad disiapkan oleh kaum Kristen. Khadijah adalah santa Kristen.” (Kompas 1 September 2007 dengan judul Muhammad dan Kaum Cerdik Pandai Kristen)
• “Umar ibn Al Khathtab adalah pelaku anal sex.” (Artikel : Lesbian dalam Sexualitas Islam yang dimuat sebuah jurnal berfaham feminis-radikal dikutip dari hidayatullah.com)
Gue jawab: buat mas guntur, belajar dululah Islam secara benar, amalkan dulu, baru bicara!!!

10. Ulil Abshar Abdalla, MA
a. “Menurut saya tidak ada itu Hukum Tuhan dalam pengertian seperti yang dipahami orang Islam. Misalnya Hukum Tuhan tentang pencurian, jual beli, pernikahan, pemerintahan, dll.” (Kompas, 18 November 2002)
Gue jawab: Yang jelas kami tidak mau diatur oleh hukum binatang buatan anda!!!

b. “Rasul Muhammad adalah tokoh historis yang harus dikaji dengan kritis (sehingga tidak hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek – aspek beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya).”
Gue jawab: Nabi saja punya kekurangan apalagi anda!!!

c. “Negara sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab Negara Sekuler bisa menampung energi keshalehan dan energi kemaksiatan sekaligus.” (Tempo edisi 19 – 25 Nov 2002)
Gue jawab: Yang jelas Negara Sekuler adalah bibit unggul dari Negara Iblis yang anda buat!!! Indonesia memang bukan Negara Islam tapi Indonesia juga bukan Negara Iblis yang anda bisa seenaknya menghina Islam!!!

d. “Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi Islam bukan yang paling benar.” (Gatra, 21 Desember 2002)
Gue jawab: Dan anda bukan yang paling pintar untuk bicara soal agama!!!

e. “Dari segi substansi saya tidak menyesali tulisan saya.”(Gatra 21 Des 2002)
Gue jawab: Setahu saya mana ada orang yang tidak waras menyesali tulisannya sendiri!!!

11. Azyumardi Azra
a. “Penerapan Syari’at Islam bisa kontra produktif.” Dinyatakan saat diwawancarai oleh Ulil Abshar Abdalla dari JIL.
Gue jawab: kalau syari’at kontra produktif, berarti akal anda lebih tidak produktif lagi donk!!!

b. “menurut saya Islam itu memang pluralis, Islam itu banyak.” Dimuat dalam buku : Nilai – nilai Pluralisme dalam Islam yang diterbitkan oleh Fatayat NU & Ford Foundation, th 2005, hal 150)
Gue jawab: duuuuh kakek tua ini, Islam dari abad pertengahan memang bermazhab plural, baru belajar agama ya!!!

12. Zuly Qodir
“Gerakan Formalisasi Syari’ah atau lebih tepat sebenarnya Gerakan Arabisasi.” (suara Merdeka Cyber News edisi 7 Okt 06)
Gue jawab: kalau kami arabisasi, berarti anda satanisasi!!!

13. Taufik Adnan Amal
“Dengan demikian, pandangan tradisional telah melakukan sakralisasi terhadap suatu bentuk tulisan (Al Qur’an) yang lazimnya dipandang sebagai produk budaya manusia.” (Dalam buku : Rekonstruksi Sejarah Al Qur’an, 2005, hal. 379 – 381)
Gue jawab: kalau Al Qur’an merupakan produk budaya manusia, berarti akal anda produk budaya hewani!!!

14. Rizal Mallarangeng
“Saat terjadi polemic tentang Piagam Jakarta, di sebuah acara Talk Show di Metro TV, dia menyatakan :
a. “Yang negative misalnya usaha individu-individu yang beragama Islam diwajibkan menjalankan syari’at Islam. Itu kan mencampur adukan antara apa yang menjadi urusan masing-masing.”
b.”Memang paling bagus ya pendekatan da’wah liberal.” (Buku : Wajah Liberal Islam Indonesia dan islamlib.com)
Gue jawab: Asal bukan anda yang berda’wah, kalau anda yang berda’wah bisa hancur akal umat!!!

15. Zuhairi Misrawi
“Shalat itu tidak wajib.” (Ungkapan ini diprotes keras oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir (Gatra edisi 14, 20 Feb 04)
Gue jawab: emang shalat tidak wajib, bagi ente yang ga waras!!! Betul kan?!

16. Moeslim Abdurrahman
“Korban pertama dari Penerapan Syari’ah adalah perempuan.” (Wajah Liberal Islam Indonesia / 2002)
Gue jawab: Dan korban pertama dari kehancuran dan kebobrokan berfikir adalah anda!!!camkan itu!

17. M. Syafi’I Anwar
“Kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia makin mundur karena tidak menghargai pluralisme.” Wawancara dengan Wimar Witoelar dalam acara sosok dan kiprah 7 Agustus 2005, yang dimuat dalam tokohindonesia.com
Gue jawab: Kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia makin mundur karena ada anda!!!

18. Husein Muhammad
“Sejauh ini pandangan saya cukup jelas : Perempuan dibolehkan menjadi imam shalat bagi siapa saja, baik bagi perempuan maupun laki – laki.” (Wawancara dengan ulil dari JIL)
Gue jawab : Sejauh ini pandangan saya lebih jelas lagi : Anda (husein Muhammad) tidak dibolehkan menjadi imam maupun makmum shalat baik bagi perempuan maupun laki –laki karena kekerdilan daya pikir anda!!!


Sabda Nabi saw :
“Manusia apabila melihat kemungkaran lalu mereka tidak merubahnya maka nyaris Allah akan menghukum mereka semua karena kemungkaran tersebut.” (HR. Ahmad, ½, 5, 9; Abu Daud dalam al Malahim, no. 4338; dan Ibnu Majah dalam al Fitan, no. 4005)

Dari Shahabat Abu Hurairah ra; Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh TIPU DAYA, dimana PENDUSTA DIBENARKAN, sedangkan ORANG JUJUR DIDUSTAKAN, PENGKHIANAT DIPERCAYA, sedangkan ORANG AMANAT DIANGGAP PENGKHIANAT, Pada masa itu Ruwaibidhah berbicara.” Beliau saw ditanya : “Apakah Ruwaibidhah itu? Beliau saw bersabda : “Orang BODOH (TOLOL) yang berbicara tentang persoalan (masalah) yang banyak.”

(HR. Ibnu Majah no. 4023, Ahmad no. 7571, dan Al-Hakim no. 8708. Dinyatakan HASAN oleh Ahmad Syakir, dan SHAHIH oleh Ibnu Katsir dan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadist Ash Shahihah no. 1887 dan Shahih Al Jami’ Ash Shagir no. 3650)


Bagi kami JIL (JaringaniBLIS La’natuLLah) sudah membuat bid’ah – bid’ah sayyi’ah (sesat) dalam agama. Mereka (JIL) mengada – ada dalam urusan agama, mereka hanya mementingkan logika dan hawa nafsu (Ahlul Ahwa’). Bid’ah merupakan hal – hal yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, dan ulama’ salaf sepakat bid’ah terdiri dari 2 macam :
1. Bid’ah Hasanah (baik)
2. Bid’ah Sayyi’ah (buruk / sesat)

Prof. Dr. Muhammad Alwy al Maliki al Hasani –rahimahullahu ta’ala- dalam kitabnya Mafahim Yajib an Tushahah (bil lughah al Arabiyah), kata beliau :
“Bagi mereka, semua bid’ah adalah sesat, Padahal “RUH” syari’at Islam mewajibkan kita untuk membedakan macam2 bid’ah. Menurut pendapat kami, bid’ah ada yang baik (hasanah) dan ada yang buruk (Sayyi’ah). Inilah pandangan yang sesuai bagi akal yang cerdas dan nalar yang tajam.”

• Amirul Mukminin ‘Umar bin Al Kaththab –radiyyallahu ta’ala anhu- :
“Akan datang sekelompok manusia yang akan membantah kamu dengan syubhat al Qur’an, maka bantahlah mereka dengan as Sunnah karena orang – orang yang (berpegang teguh) pada as Sunnah lebih mengerti tentang Kitabullah.” (Kitab Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah karya Imam al Lalika’i)
• Abdullah bin ‘Umar –radiyyalahu ta’ala anhumma- :
“Jika kamu bertemu dengan mereka, katakanlah bahwa Ibnu Umar berlepas diri dari mereka dan mereka pun berlepas diri darinya (beliau mengatakannya 3 kali).” (perkataan Ibnu ‘Umar kepada orang yang mengingkari qadar)
• Abdullah bin Abbas –radiyyalahu ta’ala anhumma- :
“Jangan kamu bergaul dengan orang – orang Ahlul Ahwa’ (cinta hawa nafsu), karena bergaul dengan mereka dapat menjadikan hati sakit.” (Kitab al Ibaanah karya Ibnu Baththah al ‘Ukbari no.371)
• Al Fudhail bin Iyadh – rahimahullahu ta’ala- :
“Janganlah kamu merasa aman dari Ahlul Bid’ah atas agamamu, jangan kamu ajak ia musyawarah dalam urusanmu, dan jangan duduk dengannya! Barangsiapa yang duduk dengan Ahlul Bid’ah, maka Allah akan mewariskan kepadanya kebutaan (yakni kebutaan hatinya).” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ (VII/103) dan al Ibaanah)
• Imam Hasan al Basri – rahimahullahu ta’ala- :
Allah ta’ala enggan memberikan izin bertaubat bagi orang yang senantiasa mengikuti hawa nafsunya.” (Kitab Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah karya Imam al Lalika’i)
• Imam Abdullah bin al Mubarak – rahimahullahu ta’ala- :
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan Ahlul Bid’ah itu mempunyai kekuatan / kekuasaan disisiku, sehingga hatiku akan mencintainya.”
• Imam al Auza’I – rahimahullahu ta’ala- :
“Janganlah kamu memberi kesempatan kepada Ahlul Bid’ah untuk berdebat, karena ia akan menjadikan hatimu penuh keraguan disebabkan fitnahnya.” (Ibnu Wadhah dalam Al Bida wan Nahyu anha’)
• Muhammad ibnu Sirin – rahimahullahu ta’ala- :
“Tiada seorangpun yang mengada – adakan suatu bid’ah lalu ia merujuk kepada sunnah).” (Disebutkan Imam Muslim dalam muqqadimah Shahihnya)
• Imam Syafi’I – rahimahullahu ta’ala- :
“Hukum bagi ahli kalam menurutku adalah mereka harus dicambuk dengan pelepah korma, dan dinaikkan ke unta lalu digiring keliling kampung. Kemudian dikatakan : ‘Inilah balasan orang yang meninggalkan al Kitab (Qur’an) dan as Sunnah serta mengambil ilmu kalam.”
• Imam Malik bin Anas – rahimahullahu ta’ala- :
Ahlul bid’ah jangan dinikahkan (dengan Ahlus Sunnah) dan juga (Ahlus Sunnah) jagan dinikahkan dengan Ahlul Bid’ah serta jangan memberi salam!” (Kitab Al Mudawwanatul Kubra karya Imam Malik)
• Imam Ahmad bin Hambal – rahimahullahu ta’ala- :
“Sesungguhnya Ahlul Bid’ah dan Ahlul Ahwa’ tidak boleh dimintai pertolongan dalam sesuatu dari urusan kaum Muslimin, sebab yang demikian itu madharatnya pada agama lebih besar.” (Manaaqib Imam Ahmad karya Ibnul Jauzi)
• Amirul Mukminin ‘Umar bin Abdul Aziz – rahimahullahu ta’ala- :
“Allah menjadikan orang yang menghadiri kemungkaran sama dengan pelaku kemungkaran.” (Majmu Fatawa karya Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyyah)
• Abu Yusuf al Qadhi – rahimahullahu ta’ala- :
“Aku tidak shalat di belakang Jahmi, Rafidhi (Syi’ah), maupun Qadari.” (Kitab Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah karya Imam al Lalika’i)
• Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyyah – rahimahullahu ta’ala- :
“Jika ia pelaku bid’ah yang mengajak kepada keyakinan – keyakinan (pemikiran – pemikiran) yang bertentangan dengan al Qur’an dan as Sunnah, serta dikhawatirkan orang tersebut akan menyesatkan manusiadengan perbuatannya itu, maka jelaskan perihalnya (tentangnya) kepada manusia agar mereka berhati – hati terhadap kesesatannya dan mengetahui perihal dirinya.” (Majmu Fatawa karya Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyyah)

• Imam Abu Qilabah bin Basri – rahimahullahu ta’ala- :
“Janganlah berteman dengan Ahlul Ahwa’ karena jika kamu tidak masuk ke dalam apa yang mereka masuki (minimal) mereka akan mengaburkan apa yang kamu ketahui.”
• Ayub as Sakhtiyani – rahimahullahu ta’ala- :
“Sesungguhnya Ahlul Ahwa’adalah para penganut kesetanan. Aku tidak melihat tempat kembali mereka kecuali neraka.” (al Ibaanah)
• Abu Muhammad al Husain bin Mas’ud bin al Farra’al Baghawi –rahimahullahu ta’ala- :
“Para Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’indan ulama’ Ahlus sunnah sungguh memusuhi ahlul bid’ah dan meninggalkan mereka.”
• Imam Abu Ustman Isma’il Ashabuni – rahimahullahu ta’ala- :
“Inilah beberapa pernyataan yang telah ditetapkan dalam masalah ini, yakni I’tiqad ahlussunnah secara menyeluruh dan tidak ada persengketaan antara satu dengan yang lain, bahkan merupakan ijma’ serta kesepakatan, bahwa ahlul bid’ah harus ditekan, dihinakan, direndahkan, dijauhkan, dideportasi, dijauhkan dari teman dan berinteraksi dengan mereka.” (Kitab Aqiidatus Salaf Ashhaabil Hadiist)

Kata " Ane atau Gue" disini adalah orang yang menulis artikel ini di web http://www.pencerahanhati.com